SeputarBola.Org – Ronald Koeman mungkin kini menjalani hari-hari terakhirnya sebagai pelatih Barcelona. Kabar yang beredar, klub tengah menyiapkan pemecatannya usai laga melawan Atletico Madrid.
Barcelona tak cukup puas dengan hasil yang didapat bersama Koeman. Pada lima laga terakhir, Barcelona hanya sekali menang. Kemenangan itu terjadi saat Koeman absen karena sanksi akumulasi kartu.
Sementara, dua hasil memalukan didapat dari Liga Champions. Barcelona kalah 3-0 dari Bayern Munchen di Camp Nou. Lalu, kalah dengan skor yang sama pada duel lawan Benfica.
Joan Laporta kini menyiapkan opsi baru untuk posisi pelatih. Koeman sangat mungkin dipecat. Sebelum benar-benar dipecat, berikut adalah tujuh ‘dosa’ Koeman selama menjadi pelatih Barcelona.
Tidak Harmonis dengan Pemain
Koeman adalah tipe pelatih yang terbuka mengkritik pemain. Sejak awal, dia sudah membangun hubungan buruk dengan pemain senior. Salah satunya adalah menendang Luis Suarez.
Paling baru, usai kalah dari Benfica, Koeman pun menyalahkan para pemain.
“Kami juga harus menuntut lebih dari para pemain, di gol pertama kami tidak bisa membiarkan pemain lawan masuk dengan mudah, Barcelona hari ini bukan yang delapan tahun lalu,” kata Koeman.
Menentang Filosofi
Barcelona adalah klub yang berbeda. Klub asal Catalan itu punya filosofi bermain yang khas. Tiki-taka telah menjadi indentitas klub yang diwariskan secara turun-temurun dan diajarkan sejak usia dini.
Koeman menanggalkan tiki-taka dan formasi 4-3-3 dan gaya bermain umpan pendek. Pada duel melawan Granada, Barcelona melepaskan 54 umpan silang. Jumlah yang tidak lazim untuk Barcelona.
Koeman berdalih “tidak ada pemain untuk tiki-taka,” katanya.
Hubungan dengan Laporta
Koeman membuat segalanya menjadi rumit baginya. Sejak awal, Koeman punya hubungan yang naik dan turun dengan Joan Laporta. Mereka acap kali berada di jalan yang berbeda, tapi memilih untuk bersama.
Musim lalu, Laporta sempat memberikan isyarat pada media bahwa klub mencari opsi pelatih baru. Koeman kesal dan meminta Laporta tidak banyak bicara tentang urusan itu pada media. Tapi, setelah juara Copa del Rey, hubungan mereka membaik.
Hasil Buruk
Di lapangan, capaian Koeman juga tak cukup bagus. Musim lalu, Barcelona gagal di La Liga dan Liga Champions. Dari sisi permainan, Barcelona juga dianggap tak cukup impresif.
Kini, dengan dua kekalahan memalukan di Liga Champions, Koeman makin terpojok dan disalahkan.
“Di Liga Champions Anda tidak bisa mengharapkan keajaiban, mempertahankan posisi liga setinggi mungkin akan menjadi capaian sukses,” kata Koeman soal target klub.
Terlalu Lemah
Koeman disebut sosok ‘tangan besi’ pada sesi latihan. Dia sangat tegas dan punya aturan yang dijaga ketat. Tapi, dalam hal lain, yaitu bursa transfer, Koeman tampak lemah lembut.
Koeman seolah terlalu lemah dan tidak melakukan intervensi ketika klub harus kehilangan pemain penting pada awal musim ini. Koeman membiarkan Lionel Messi, Antoine Griezmann, dan Emerson Royal pindah begitu saja.
Memelihara Masalah
Ada banyak masalah di Barcelona dalam tiga musim terakhir. Bukan hanya pada level manajemen dan finansial, tapi juga di ruang ganti. Celakanya, Koeman tak segera memadamkan kobaran api kecil di skuad.
Koeman bergeming dengan masalah yang dihadapi Riqui Puig. Ada banyak pihak, termasuk Laporta, yang ingin Puig lebih sering bermain. Puig diklaim bisa jadi kunci kembalinya indentitas permainan Barcelona.
Koeman tak kunjung memainkan Puig, begitu juga Samuel Umtiti.
Perjudian yang Gagal
Selain perubahan takti dan gaya bermain, Koeman juga melakukan beberapa perjudian lain yang belum membuahkan hasil maksimal. Luuk de Jong menjadi tanda tanya besar ketika datang sebagai pengganti Griezmann.
Lalu, keputusan Koeman yang sering memainkan Frenkie de Jong sebagai bek tengah juga tak menunjukkan tanda positif.
Di sisi lain, kengototan Koeman untuk memainkan Eric Garcia belum berbuah manis. Garcia mendapat dua kartu merah dari enam kali bermain awal musim 2021/2022.
Sumber: Bola.net
BACA JUGA:
Blak-Blakan Luis Suarez Soal Ronald Koeman: Merasa Diperlakukan Bak Bocah 15 Tahun
Sudah Dibelikan Ronaldo, Varane, dan Sancho, Solskjaer: Saya Sadar Harus Bawa MU Juara!
Rio Ferdinand: Lionel Messi Cepat, Kuat, Seimbang, Berteknik, dan Fenomenal