Kisah Mesut Ozil dengan Arsenal selalu seru untuk dijadikan topik obrolan. Bahkan setelah pemain berkebangsaan Jerman itu meninggalkan Emirates Stadium.
Ozil menjadi bintang di Arsenal setelah memutuskan hengkang dari Real Madrid pada tahun 2013. Karena itu, ia mendapatkan kontrak dengan gaji setinggi langit senilai 350 ribu pounds per pekan agar tetap setia kepada the Gunners.
Namun setelah menerima kontrak tersebut, performa Ozil malah menurun drastis. Ia menutup musim 2018/19 dengan catatan enam gol dan tiga asis dari 35 penampilan, dan terus menurun pada musim-musim berikutnya.
Pelatih seperti Arsene Wenger dan Unai Emery gagal membantu Ozil untuk kembali seperti sedia kala. Mikel Arteta mengambil langkah yang lebih ekstrim, yakni dengan mengasingkannya dari skuat utama agar Ozil bisa segera hengkang.
Masalah Ozil di Arsenal
Tindakan yang dilakukan Arteta berhasil membuat Ozil cabut. Padahal, ia selalu menolak kesempatan bergabung dengan klub lain pada beberapa bursa transfer. Ozil memilih pergi dan bergabung dengan Fenerbahce pada awal tahun 2021.
Tidak ada yang tahu persis penyebab Ozil menjadi masalah di Arsenal. Banyak dugaan mengklaim kalau Arsenal menghukum Ozil karena kritik keras sang pemain terhadap pemerintah Tiongkok dalam isu Muslim Uighur di Xinjiang.
Mantan pemain Arsenal, Nacho Monreal, membeberkan informasi lain seputar kehidupan Ozil di Emirates stadium. Monreal menyebutkan kalau sang pengatur serangan punya masalah dengan semua pihak di dalam klub.
“Masalah Ozil adalah dia punya masalah dengan semuanya. Situasinya berakhir buruk dengan Wenger, dia tidak bermain dalam beberapa laga terakhir bersamanya, kemudian Emery mencoba mengembalikan dan membuatnya jadi pemimpin,” kata Monreal kepada FourFourTwo.
Emery Memberikan Kepercayaan, Tapi…
Pada era Emery, Ozil tidak dipandang lebih baik ketimbang pemain-pemain lainnya. Tentu itu mengecewakan pihak klub, karena Ozil merupakan pemain dengan bayaran termahal.
“Dia [Emery] memberikan kepercayaan besar dan Mesut sering bermain, tapi pelatih memahami ada rekan setim lain yang berada dalam kondisi lebih baik,” lanjut Monreal.
“Ozil adalah salah satu pemain terbaik di dalam tim, salah satu dengan bayaran tertinggi, tapi mereka melihat dia tidak pada level yang dibutuhkan,” pungkasnya.
Dan pada akhirnya, Ozil memutuskan cabut dari Emirates Stadium. Monreal sendiri hengkang dua tahun lebih dulu untuk bergabung dengan Real Sociedad yang masih dibelanya hingga sekarang.