Seputarbola.org – Kai Havertz ikut angkat bicara soal keputusan Chelsea yang memecat Thomas Tuchel. Gelandang asal Jerman itu terkejut dengan keputusan yang dibuat The Blues.
Tuchel punya prestasi yang bagus semasa menangani Chelsea. Dia telah mempersembahkan trofi Liga Champions, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Antarklub.
Sayangnya, Chelsea memulai musim ini dengan buruk. Mereka menelan tiga kekalahan dalam ajang Premier League.
Chelsea kemudian mengawali Liga Champions dengan hasil yang buruk. Mereka takluk 0-1 di markas Dinamo Zagreb.
Kekalahan dari Dinamo Zagreb membuat Tuchel harus angkat kaki dari Chelsea. Posisinya kemudian digantikan oleh eks manajer Brighton Graham Potter.
Pemecatan Tuchel
Kabar pemecatan Tuchel rupanya membuat Havertz terkejut. Dia pun mempertanyakan keputusan Chelsea itu.
Saya juga (kaget). Terutama ketika Anda mempertimbangkan bagaimana kami bermain dalam satu setengah tahun terakhir dan apa yang telah kami menangkan,” kata Havertz kepada Kicker.
“Dengan posisi keenam di klasemen saat ini, Anda tidak bisa membicarakan awal musim yang kacau, terutama karena kami kedatangan banyak pemain baru yang harus menyesuaikan diri. Tapi sepak bola bergerak sangat cepat, banyak hal bisa terjadi kapan saja.”
Soal Potter
Debut Graham Potter sebagai manajer Chelsea ditandai dengan hanya bermain imbang 1-1 ketika menjamu RB Salzburg di Liga Champions. Havertz pun menilai tinggi juru taktik baru The Blues tersebut.
“Pelatih baru kami telah membuat kesan yang sangat baik, kami memiliki skuat yang hebat,” lanjut Havertz
“Saya pikir kita berada dalam waktu yang tepat.”
Posisi Bermain
Havertz sering bermain sebagai false nine di bawah asuhan Thomas Tuchel. Namun, kedatangan Pierre-Emerick Aubameyang bisa membuat Havertz bermain di posisi lain.
“Tentu saja sedikit lebih sulit bagi saya dalam nomor sepuluh karena saya sebenarnya hanya bermain sebagai penyerang tengah di Chelsea selama satu setengah tahun terakhir dan itu adalah dua peran yang sangat berbeda,” tegasnya.
“Posisi saya tidak begitu penting. Apakah saya bermain di sepuluh, sembilan atau di sisi kanan, saya ingin membantu tim dan membayar kepercayaan pelatih.”