
Seputarbola.org – AC Milan akan memasuki pekan penting di Serie A saat Derby della Madonnina digelar akhir pekan nanti. Pertemuan klasik melawan Inter Milan ini tidak hanya soal gengsi, melainkan juga momentum penentu arah kompetisi, terutama bagi Milan yang mulai menunjukkan kestabilan permainan. Keberadaan Luka Modric dalam skuad menambah dimensi penting bagi Rossoneri.
Modric bukan sekadar pemain berpengalaman, tetapi figur pemimpin yang pernah tampil dalam laga-laga terbesar di kancah sepak bola dunia. Final Liga Champions, final Piala Dunia, hingga berbagai laga derby telah membentuk mental dan ketenangan seorang Modric dalam menghadapi laga berintensitas tinggi. Kemampuan tersebut punya nilai signifikan dalam laga penuh tekanan seperti Derby Milan.
Situasi tersebut menjadi harapan tambahan bagi AC Milan untuk tampil maksimal. Selain performa kolektif, faktor pengalaman dan kecerdasan bermain Modric dipandang mampu memberi ketenangan, arah, dan tempo bagi tim dalam momen krusial. Jika ia tampil sejak menit awal, Milan memiliki modal berbeda dibanding beberapa pertemuan sebelumnya.
Modric dan Efek Mentalitas dalam Derby Milan

Memiliki pemain seperti Modric dalam skuad dinilai sebagai keuntungan besar, terlebih jika ia menjadi starter. Ia telah melalui banyak pertandingan kelas dunia dan tahu bagaimana menjaga ritme di tengah tekanan stadion besar. Di sisi lain, Milan juga memiliki catatan impresif saat menghadapi tim-tim papan atas. Kondisi ini memberi dorongan kepercayaan diri sebelum duel bergengsi menghadapi Inter yang masih memimpin klasemen.
Mantan gelandang Milan, Demetrio Albertini, memberikan pandangannya mengenai pengaruh Modric. Dalam wawancaranya di ajang 2025 AIC Football Grand Gala, ia menuturkan, “Ini membatasi jika hanya disebut soal passion, tetapi kualitas Modric yang mengatur tempo tim hari ini. Saya senang untuk Milan. Pada akhirnya, ia hanya bermain satu laga dalam sepekan tahun ini dan bisa pulih. Seiring bertambahnya usia, Anda bisa tetap fenomenal, tetapi itu akan terasa pada akhirnya.”
Ia menambahkan, “Memilikinya di liga kita dan di Milan adalah kesenangan besar untuk bisa melihatnya setiap hari Minggu.”
Albertini juga menilai bahwa peluang Milan menatap perebutan gelar tetap terbuka. Ia berkata, “Bagi saya, mereka bisa bersaing untuk Scudetto hingga akhir. Faktanya, mereka harus melakukannya karena itu bisa menjadi dasar untuk memahami apa yang kurang jika tidak tercapai. Secara objektif, Milan wajib untuk selalu berpikir besar.”
Derby Milan yang Cukup Berimbang

Derby ini diperkirakan berjalan seimbang karena kedua tim memulai musim dengan performa baik. Walaupun Inter tampak solid, Milan memiliki kestabilan baru yang berpotensi terlihat dalam pertandingan ini. Albertini turut menilai bahwa derby kali ini bukan laga biasa, dan tidak ada kandidat favorit yang benar-benar menonjol.
Ia menutup dengan harapan positif, “Saya berharap derby yang bagus. Ini laga yang mungkin tidak memiliki favorit jelas karena kedua tim memulai dengan baik. Milan telah menemukan keseimbangan yang saya harap terlihat di derby, yang bagi saya adalah pertandingan yang berbeda dari yang lain.”
Dengan modal kolektif, pengalaman pemain kunci, serta mentalitas kompetitif, AC Milan memiliki peluang menegaskan identitasnya kembali di hadapan rival sekota. Jika Luka Modric mampu menjadi penenang sekaligus pengendali ritme, derby ini dapat menjadi pembuktian penting bagi perjalanan Rossoneri di musim panjang perebutan Scudetto.
Baca Juga :
