Seputarbola.org – Chelsea dikenal sebagai salah satu klub yang sering mendatangkan pemain. Namun, The Blues juga kerap membuat beberapa keputusan yang dinilai buruk saat merekrut pemain.
Pada era Roman Abramovich, Chelsea tidak pernah malu untuk menghamburkan uang untuk membeli pemain. Mereka seolah tak memikirkan untung dan rugi, yang penting bungkus dulu.
Banyak juga pemain yang melempem di Chelsea, tapi bersinar di tempat lain.
Ini dia lima di antaranya.
Chelsea melepas sejumlah pemainnya pada bursa transfer musim panas 2016, satu di antaranya Mohamed Salah. Salah tampil 19 kali, mencetak 2 gol dan 4 assist.
Setelah dipinjamkan selama semusim, Salah dilepas permanen ke AS Roma. Dia bermain cukup baik untuk klub Italia tersebut.
Liverpool kemudian merekrut Salah pada musim panas 2017. Karier Salah kemudian semakin meroket bersama The Reds.
Chelsea menggelontorkan 17 juta poundsterling untuk Lukaku dari Anderlecht pada tahun 2011 tetapi hanya tampil dalam 10 laga di Liga Inggris.
Tapi, dia menarik perhatian selama masa pinjaman di West Brom dan Everton. Lukaku lalu pindah secara permanen ke The Toffees pada 2014 dan kemudian ke Manchester United tiga tahun kemudian.
Dia mencetak 96 gol di Premier League selama periode tersebut sebelum pindah ke Inter Milan pada 2019, di mana ia telah mencetak 64 gol, membantu klub meraih Scudetto pertama mereka dalam lebih dari satu dekade.
Chelsea merogoh 100 juta poundsterling untuk membawanya kembali. Sayangnya, gagal. Lukaku lalu dipinjamkan ke Inter.
Chelsea mengontrak pemain Belgia itu dari Genk pada 2012. Setelah tampil dalam sembilan laga dengan kekalahan, De Bruyne dijual ke Wolfsburg pada 2014.
Chelsea mungkin menyesal setelah melihatnya berkembang pesat di Manchester City.
Falcao melempem di Manchester United dan Chelsea, setelah tampil istimewa di Atletico Madrid.
Setelah meninggalkan The Blues dengan hanya satu gol dalam 12 penampilan, ia kembali ke klub induk, Monaco. Fans Chelsea hanya bisa terlihat bingung saat ia mencetak 70 gol dalam tiga musim berikutnya, membantu Monaco mengalahkan PSG untuk gelar Ligue 1.
Jose Mourinho membawa Diarra ke London barat pada 2005. Tetapi, setelah gelandang itu hanya tampil 13 kali di Liga Inggris dalam tiga musim.
Karier suram Diarra berlanjut ke Arsenal sebelum akhirnya bersinar di Portsmouth.
Pada Januari 2009, ia menyelesaikan kepindahan dari Fratton Park ke Santiago Bernabeu. Dia adalah pemain reguler di lini tengah Real Madrid selama tiga musim, meskipun perannya berkurang ketika Mourinho tiba.