
SeputarBola.Org – Thibaut Courtois menilai Cristiano Ronaldo memiliki mental juara yang lebih kuat dibanding Kylian Mbappe. Penilaian itu muncul setelah Courtois menyoroti perkembangan performa pemain Prancis itu di Real Madrid.
Meskipun Mbappe kini menjadi sosok penting bagi Los Blancos, Courtois menekankan bahwa bintang asal Portugal tetap memiliki pengaruh mental yang lebih besar. Ronaldo telah menunjukkan konsistensi dan pengalaman yang luar biasa dalam mengukir prestasi di level tertinggi.
Mbappe, yang baru hampir 18 bulan membela Real Madrid, sudah mencetak 62 gol dalam 75 pertandingan. Ia juga sudah menorehkan 18 gol pada musim ini, menunjukkan perkembangan yang menjanjikan.
Courtois percaya seiring waktu, Mbappe bisa menempati posisi penting di Santiago Bernabeu, mirip dengan yang terus ditorehkan Ronaldo. Namun, perbedaan mental juara masih terlihat jelas antara keduanya.
Mbappe Mulai Tunjukkan Sisi Kepemimpinan

Courtois menilai Mbappe masih berbeda dengan Ronaldo dalam hal mental juara. Namun, pengalaman yang diperoleh di usia 26 tahun mulai membuatnya lebih matang dalam memimpin tim.
Pemain Prancis itu memiliki tekad untuk meraih kesuksesan di Liga Champions. Courtois percaya seiring waktu, Mbappe akan menunjukkan kapasitas kepemimpinannya di setiap pertandingan.
“Saya tidak bermain bersama Cristiano karena saat saya tiba di Real Madrid, dia sudah pindah ke Juventus. Saya rasa mereka dua pemain yang berbeda, tapi Cristiano tetap memiliki sedikit lebih banyak mental juara dibanding Kylian,” ujar Courtois kepada El Partidazo de COPE.
“Tapi tahun ini kita telah melihat lebih banyak mental juara pada Kylian, dia telah meningkatkan permainannya dan banyak memimpin tim. Anda bisa melihat dia menjadi seorang pemimpin dan setiap pertandingan itu akan semakin terlihat.”
Insiden dengan Vinicius Sudah Selesai

Courtois juga menyinggung insiden antara Vinicius Junior dengan sang pelatih Xabi Alonso pada laga El Clasico. Ia menegaskan masalah tersebut sudah diselesaikan dengan baik.
Ia menekankan bahwa situasi itu wajar terjadi di pertandingan dengan intensitas tinggi. Pemain dan staf pelatih semua telah memaafkan dan melupakan insiden tersebut.
“Dia minta maaf dan kami sudah melanjutkan. Pada akhirnya, kita semua manusia dan bisa bereaksi seperti itu dalam pertandingan yang penuh ketegangan,” kata Courtois.
“Itu sesuatu yang pernah terjadi pada saya dan banyak orang lain. Tapi dia sudah meminta maaf kepada seluruh tim dan semua staf pelatih.”
sumber : Bola.net
Baca juga:
