Seputarbola.org – Mantan pemain Liverpool Glen Johnson menyoroti beberapa faktor utama yang menjadi penyebab penurunan performa Manchester City belakangan ini. Menurutnya, cedera pemain menjadi masalah paling jelas yang dihadapi oleh The Citizens saat ini.
Man City tengah mengalami masa sulit setelah mencatatkan empat kekalahan beruntun di semua kompetisi. Terbaru, tim asuhan Pep Guardiola harus menyerah 2-1 di markas Brighton pada pekan ke-11 Premier League.
Rentetan kekalahan ini dimulai dari tersingkirnya Man City di babak 16 besar Carabao Cup usai kalah dari Tottenham. Setelah itu, mereka kembali tumbang 2-1 melawan Bournemouth di liga, disusul kekalahan telak 4-1 dari Sporting CP di Liga Champions.
Masalah Man City
Johnson berpendapat bahwa masalah utama yang dialami Man City belakangan ini adalah cedera pemain. Meski memiliki skuad yang sangat kuat, bahkan mungkin terbaik di dunia, Johnson merasa The Citizens masih kesulitan mengatasi kehilangan beberapa pemain kunci.
“Hal yang paling jelas adalah masalah cedera yang mereka alami saat ini,” kata Johnson kepada Betfred.
“Mereka kehilangan banyak pemain, tetapi mereka mungkin memiliki skuad terbaik di dunia, jadi Anda pasti akan berpikir mereka bisa mengatasinya.”
Berkurang Insting Pembunuh
Johnson juga menyoroti berkurangnya insting pembunuh dalam permainan Man City. Mereka seperti kesulitan mengalahkan lawan-lawannya.
“Saya mengatakan ini tanpa bermaksud tidak menghormati Brighton, tetapi pertandingan terlalu mudah bagi Man City di babak pertama dan mereka terlihat menurunkan intensitas ketika mereka seharusnya menyelesaikan pertandingan lebih awal,” ujar Johnson.
Harus Kembalikan Insting Pembunuh
Menurut Johnson, penting bagi Man City untuk segera mengembalikan insting pembunuh mereka, terutama jika ingin kembali ke jalur kemenangan.
“Semua tim bisa dikalahkan, dan jika Anda tidak menganggap lawan dengan serius, Anda berisiko kehilangan poin,” tambahnya.
“Sebelum penurunan performa ini, mereka mungkin akan mengalahkan Brighton dengan skor empat atau lima nol, tetapi tanpa insting pembunuh itu, mereka gagal melakukannya.”