Frank Lampard kembali buka suara soal insiden handball yang merugikan timnya di laga Everton vs Manchester City, Minggu (27/2/2022). Dia mengaku tidak mau berlama-lama menyesali situasi.
Everton kalah tipis dengan skor 0-1 di laga tersebut. Namun, hasil akhir mungkin jauh berbeda andai Everton mendapatkan hadiah penalti akibat handball Rodri di akhir laga.
Saat itu wasit Paul Tierney memutuskan tidak ada penalti setelah wasit VAR, Chris Kavanagh ragu-ragu dalam mengambil keputusan. Tayangan ulang jelas menunjukkan Rodri handball, tapi wasit berkata sebaliknya.
Keputusan wasit itu pun langsung ramai dibicarakan. Setelahnya, Mike Riley selaku petinggi PGMOL meminta maaf secara langsung kepada Lampard dan bos Everton.
Kata Lampard
Permintaan maaf itu menunjukkan bahwa wasit memang telah membuat kesalahan. Lampard menerima permintaan maaf tersebut, meski dia tahu permintaan maaf tidak akan mengubah apa pun.
“Permintaan maaf dari wasit menunjukkan bahwa kesalahan memang terjadi. Saya mendapatkan penjelasan bahwa mereka membuat kesalahan,” ujar Lampard.
“Saya sulit memahami mengapa dan bagaimana kesalahan itu bisa terjadi, tapi saya tidak bisa menuntut lebih. Bahkan dengan adanya VAR, kesalahan faktor manusia masih merugikan kami.”
Poin sudah hilang
Kasus Everton ini adalah contoh nyata kesalahan penggunaan VAR di Inggris. Wasit di lapangan tidak bisa melihat langsung jika situasi tidak mendesak, jadi ada potensi miskomunikasi.
“Kami tidak bisa mendapatkan poin kami kembali, padahal itu sangat penting bagi kami di posisi sekarang. Jadi, sekarang tidak banyak yang bisa dibicarakan, Anda tidak bisa mengubah apa pun,” lanjut Lampard.
“Dan saya tidak mau jadi pelatih yang terus mengeluh soal kesalahan itu setelah satu pekan berlalu. Jadi, kami akan mencoba beranjak dan kami harap tidak perlu mengalami keputusan seperti ini lagi,” tutupnya.