Ketidakpastian sedang melanda masa depan Thomas Tuchel di Chelsea. Ini terjadi karena sanksi yang dijatuhkan pemerintah Inggris terhadap sang pemilik klub, Roman Abramovich.
Pembekuan aset dilakukan karena adanya kecurigaan soal peran Abramovich dalam mendanai invasi Rusia ke Ukraina. Pasalnya, pria berumur 55 tahun tersebut diketahui punya hubungan dengan presiden Rusia, Vladimir Putin.
Aktivitas keuangan Chelsea pun dibatasi, mulai dari transfer pemain, kontrak baru untuk pemain yang ada sekarang, hingga operasional klub. Mereka cuma diperbolehkan mengeluarkan uang sebesar 20 ribu pounds untuk partai tandang.
Tidak sampai di situ, kartu kredit klub juga dibekukan oleh Barclays sebagai bagian dari investigasi terhadap aset sang pemilik. Akibatnya, mereka kesulitan mendanai transportasi seperti bus dan jet pribadi klub.
Tuchel Bertahan
Di tengah-tengah polemik, muncul pernyataan yang mendesak klub lain untuk membawa Thomas Tuchel dari Stamford Bridge. Manchester United adalah salah satunya, berhubung mereka membutuhkan pelatih baru untuk menggantikan Ralf Rangnick.
Namun Tuchel tidak kepikiran untuk meninggalkan Chelsea. Tidak sampai musim 2021/22 ini berakhir. Patut diingat bahwa pria berkebangsaan Jerman tersebut terikat kontrak hingga tahun 2024.
“Tidak ada keraguan bahwa saya akan bertahan sampai akhir musim. Sudah pasti,” kata Tuchel kepada awak media setelah membantu Chelsea mengalahkan Newcastle United dalam laga lanjutan Premier League, Minggu (13/3/2022) kemarin.
“Kami hanya perlu menunggu dan harus melewati hari demi hari karena semuanya masih bisa berubah. Tapi situasinya jelas, klub dijual, dan harapannya bisa berjalan mulus untuk menyelesaikan masalah dan memberikan kami perspektif.”
Chelsea Lebih dari Sekadar Tim
Situasi yang dialami Chelsea tidak seutuhnya buruk. Tuchel mampu memetik sisi positif dan negatif dari polemik yang sedang menimpa klubnya ini.
“Tidak menyenangkan karena kami tak bisa membantu. Tapi di sisi lain, ini memberikan kebebasan untuk fokus pada apa yang bisa kami pengaruhi – dan ini adalah performa kami dan untuk menunjukkan semangat,” tutur Tuchel lagi.
“Sebab tentu saja fokus kepada tim utama, pemain kami, dan saya bersama tim utama Chelsea. Tapi Chelsea lebih dari tim utama Premier League. Ini adalah klub yang sangat besar dengan tradisi besar.”
Kepercayaan diri seperti ini penting buat Chelsea, yang akan menjalani laga leg kedua babak 16 besar Liga Champions hari Kamis (17/3/2022) nanti. Mereka tinggal menuntaskan duel kontra Lille yang leg pertamanya telah dimenangkan 2-0.
Sumber : bola