
Seputarbola.net – Inter Milan datang ke Estadi Olimpic Lluis Companys dengan tekad besar untuk mencuri hasil positif di leg pertama semifinal Liga Champions. Mereka langsung menunjukkan taring sejak menit pertama. Laga di kandang Barcelona akhirnya berakhir imbang 3-3 dalam duel penuh tensi.
Marcus Thuram membuka skor saat pertandingan baru berjalan satu menit. Denzel Dumfries menggandakan keunggulan Nerazzurri di menit ke-21. Namun, Barcelona segera membalas lewat Lamine Yamal dan Ferran Torres, membuat babak pertama berakhir imbang.
Di babak kedua, Dumfries kembali mencetak gol untuk membawa Inter unggul 3-2. Sayangnya, keunggulan itu tak bertahan lama karena gol bunuh diri Yann Sommer mengakhiri laga dengan skor sama kuat. Atmosfer pun memanas jelang leg kedua di kota Milan.
Inzaghi dan Kebanggaannya pada Performa Tim
Simone Inzaghi memuji kerja keras anak asuhnya yang tampil habis-habisan. “Kami menyaksikan pertandingan luar biasa dan tahu bahwa semifinal memang sulit. Kami bahkan bisa saja menang,” ujarnya, seperti dikutip UEFA.com. Dia menyoroti peran penting para pemain pengganti yang memberi energi baru.
Inzaghi menekankan, laga ini adalah bukti bahwa timnya terus memberi yang terbaik. “Suporter kami tahu kami telah memberikan segalanya di masa-masa sulit dan kami tahu bahwa Selasa nanti akan seperti final,” kata pelatih 48 tahun itu.
Dia juga menyoroti performa Thuram yang sempat diragukan tampil. “Ini bukan pertandingan yang mudah, dan kemarin saya sempat ragu soal kesiapan Thuram. Namun, dia dan tim tampil luar biasa,” ujarnya.
Perhatian Khusus untuk Lamine Yamal
Lamine Yamal jadi perhatian utama Inter sepanjang pertandingan. “Kami harus memberi pengawalan ekstra ketat pada Lamine – anak itu benar-benar memberikan dampak malam ini. Dia membuat saya terkesan,” kata Inzaghi.
Saat turun minum, dia mengubah pendekatan untuk meredam sang wonderkid. “Kami ingin menekan lebih tinggi dan tak memberinya ruang,” katanya. Strategi itu cukup berhasil, tapi tetap harus mengakui kualitas pemain lawan.
Dia bahkan tak ragu memuji bakat muda Barcelona itu setinggi langit. “Lamine adalah tipe talenta yang hanya muncul setiap 50 tahun dan melihatnya dari dekat sangat mengesankan saya,” ucapnya. Namun, dia bangga pada kerja keras anak buahnya yang berjuang mati-matian menghadapi sang pemain.
Inter yang Sama Kuatnya dengan Barcelona
Inzaghi menilai bahwa hasil ini bukan sekadar keberuntungan. “Kami menghadapi tim besar seperti Barcelona. Namun, sekarang mereka tahu mereka juga akan menghadapi tim besar bernama Inter di Milan nanti,” katanya penuh percaya diri.
Dia merasa bangga bisa menyamai klub sebesar Barca yang dibangun dari fondasi akademi. “Lewandowski absen, tapi ini klub yang dibangun dari akademinya. Melihat bagaimana mereka dibentuk membuat saya makin bangga pada performa kami,” ujarnya.
Laga ini memang tak sepenuhnya dikuasai Inter, tapi mereka tampil berani. “Ada momen-momen luar biasa hari ini, tapi ada saat-saat kami menderita juga,” ungkapnya. Namun, satu hal jelas: Inter siap bertarung habis-habisan di leg kedua.
Sumber : Bola.net
Baca Juga :
Pelajaran untuk Inter Milan: Jangan Biarkan Lamine Yamal Bermain Bebas