Arab Saudi Public Investment Fund [PIF] disebut membuka kemungkinan untuk membeli Inter Milan. Jika kabar itu benar, maka Inter Milan akan menjadi klub kedua yang dimiliki PIF setelah Newcastle United.
Inter Milan di bawah kendali Suning Grup mampu mencapai prestasi bagus. Musim 2020/2021 lalu, Inter sukses mengakhiri dominasi Juventus di Serie A. Tapi, di balik itu, ada kondisi yang sulit.
Inter mengalami krisis finansial yang cukup akut. Gaji pemain sempat telat dibayarkan musim lalu. Lalu, saat bursa transfer dibuka, Inter melepas dua aset penting yakni Romelu Lukaku dan Achraf Hakimi.
Kondisi Inter saat ini sedikit lebih baik dibanding akhir musim lalu. Lantas, apakah benar Inter Milan akan dijual Suning Grup ke PIF? Simak artikel lengkapnya di bawah ini ya Bolaneters.
PIF Bakal Beli Inter Milan?
Suning Grup sulit melakukan investasi ke Inter Milan secara maksimal. Sebab, lantaran pandemi Covid-19, pemerintah China punya aturan ketat tentang investasi ke luar negeri. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa Suning Grup disebut akan melepas Inter Milan.
Di sisi lain, PIF baru saja mendapat sukses besar di Inggris. Manuver untuk membela Newcastle sempat terhambat dan mendapat penolakan pada musim 2020/2021. Tapi, kini PIF resmi menjadi pemilih utama Newcastle.
Setelah Newcastle, PIF disebut akan meluncurkan investasi lain di sepak bola. Mereka dilaporkan siap mengambil alih saham mayoritas Inter Milan yang kini dipegang Suning Grup.
“Saya tidak tahu rumor itu datang dari mana, tapi Anda bisa menanyakan itu pada PIF,” ucap Amanda Staveley, co-owner Newcastle yang sekaligus salah satu orang penting di balik sukses PIF.
Benarkah Inter Milan Bakal Dijual?
Krisis finansial di Inter Milan memang cukup pelik. Tapi, pihak Suning Grup beberapa kali memberi bantahan bakal akan melepas klub. Tapi, Suning Grup juga diyakini tidak menutup pintu bagi investor baru.
Sementara itu, ketika klub melepas Lukaku ke Chelsea, fans Inter sangat kesal. Mereka membentangkan spanduk ‘Zhang: The Times is Over’ dan meminta pihak Suning Grup untuk melepaskan kepemilikan saham saham mayoritas mereka.
Sementara, kehadiran PIF membuat Newcastle sebagai klub yang mulai diperhitungkan. Pada bursa transfer Januari 2022 lalu, Newcastle menjadi klub dengan pengeluaran tertinggi di Premier League.