seputarbola.org – Perkara Kylian Mbappe membuat hubungan dua klub papan atas Eropa, PSG dan Real Madrid, semakin retak. PSG terus memberikan komentar pedas kepada klub berjuluk Los Merengues tersebut.
Sudah bukan rahasia lagi kalau Real Madrid menginginkan jasa Mbappe. Sejumlah laporan menyebutkan kalau Madrid sudah menyusun rencana untuk mendapatkan sang pemain sejak beberapa tahun yang lalu.
Bahkan, aksi ‘puasa transfer’ yang dilakukan pada musim panas tahun lalu diyakini sebagai cara untuk memboyong Mbappe ke Santiago Bernabeu. Dan pada musim panas tahun ini, mereka meluncurkan strateginya.
Real Madrid datang membawa proposal sebesar 160 juta euro sebagai pembukaan untuk meminang Mbappe dari PSG. Tawaran tersebut ditolak, berikut dengan proposal-proposal lainnya yang diberikan jelang penutupan bursa transfer.
Real Madrid Harusnya Dihukum
Ketertarikan Real Madrid terhadap Mbappe sudah tidak bisa dikatakan sebagai rahasia lagi. Beberapa sosok penting dari klub tersebut, termasuk Florentino Perez, telah menyatakan terang-terangan niatannya.
Hal inilah yang membuat PSG kesal. Menurut Leonardo selaku direktur olahraga klub, membicarakan pemain dari klub lain adalah hal yang tidak etis dalam industri sepak bola.
“Madrid menampiknya, tapi saya pikir Real Madrid telah mencoba merekrut Mbappe [dengan status bebas transfer] sejak lama,” buka Leonardo kepada Gazzetta dello Sport.
“Mereka berbicara secara terbuka soal Mbappe selama dua tahun. Harusnya mereka dihukum. Saya melihat itu sebagai bentuk tidak hormat terhadap Mbappe. Dia bukan sekadar pemain, dia adalah salah satu pemain terbaik dunia.”
Sumber : Bola.net
BACA JUGA :
Kabar Buruk Buat Chelsea, Romelu Lukaku Dipulangkan Timnas Belgia
4 Pemain Pilihan Lionel Messi di Ballon d’Or 2021, Salah Satunya Pemain Real Madrid