Bek Liverpool Virgil van Dijk mengatakan ia butuh waktu enam bulan untuk mempelajari taktik garis pertahanan tinggi yang digunakan oleh Jurgen Klopp.
Van Dijk dibeli Liverpool pada awal tahun 2018 silam. Ia langsung nyetel dengan permainan The Reds.
Van Dijk menjadi benteng pertahanan Liverpool yang sulit ditembus. Sebab ia punya kemampuan yang komplit.
Van Dijk tak cuma solid bertahan. Ia juga jago membantu Liverpool memulai serangan dari belakang dengan umpan-umpan terukurnya.
Adaptasi Taktik Enam Bulan
Liverpool punya gaya bermain yang berani. Mereka memakai garis pertahanan yang tinggi.
Hal ini tentu saja menciptakan ruang yang besar antara para bek dengan kiper dan bisa dieksplotasi lawan dengan mudah. Namun pertahanan Liverpool ternyata begitu susah dibobol, khususnya karena adanya sosok Virgil Van Dijk.
Bek asal Belanda itu kemudian mengatakan taktik tersebut sebenarnya tak mudah dikuasainya, meski ia terlihat bisa mengimplementasikannya tanpa banyak masalah.
“Saya pikir ketika saya bergabung dengan klub itu, saya membutuhkan enam bulan pertama (untuk mempelajarinya). Itu adalah periode adaptasi,” tuturnya pada Rio Ferdinand di acara Premier League Tonight.
“Di laga-laga awal Anda mengetahui bagaimana kami bermain. Kemudian Anda tahu tanggung jawab yang Anda miliki, peran yang harus Anda mainkan,” terang Van Dijk.
Alasan Pakai Garis Pertahanan Tinggi
Virgil van Dijk lantas membeberkan apa alasanya Liverpool memakai garis pertahanan tinggi. Ia menjelaskan hal tersebut dilakukan agar The Reds bisa menguasai bola selama mungkin.
“Jika kami ingin mencetak gol dan memainkan sepak bola yang bagus dan menguasai bola sebanyak yang kami bisa, kami harus memastikan kami berada jauh di atas lapangan dan mengambil risiko itu,” serunya.
“Ketika mereka memainkan bola panjang, Anda harus siap untuk berlari, untuk merebut bola dan kemudian ada banyak waktu bagi [nomor] enam kami untuk berlari ke belakang atau bek sayap untuk masuk,” terang Van Dijk.